Dewan Pendidikan kritisi program pendidikan gratis

dewan studi kota bekasi, jawa barat, mengkritisi ditermpakannya website pendidikan tidak mengeluarkan biasa oleh pemkot sebab orang tua siswa masih menanggung uang agar keperluan sekolah anaknya.

saya kurang setuju melalui istilah sekolah tidak mengeluarkan biasa karena program itu tidak semuanya tidak mengeluarkan biasa, masih banyak uang yang ditanggung orang tua siswa, kata ketua dewan pendidikan kota bekasi adi firdaus pada bekasi, jumat.

menurut dia, program yang mulai dicanangkan pemerintah setempat sejak 2009 agar sd, smp, juga sma tersebut hanya menggratiskan biaya operasional pendidikan saja.

lalu, bagaimana dengan uang buku, seragam, kegiatan selama luar sekolah, uang harian siswa, serta lain sebagainya? saya rasa penggunaan istilah sekolah tidak mengeluarkan biasa kurang tepat, ujarnya.

Yang Lain: cincin kawin murah - cincin pasangan murah - cincin kawin murah - cincin pasangan murah

menurut dia, nama website itu belum mewakili realita yang ada ketika ini sehingga mesti disesuaikan dulu. contohnya, web sekolah bebas biaya operasional sehingga tidak terkesan membohongi penduduk.

selain nama, tutur dia, diaplikasikannya program tersebut serta disibukkan ingin melepaskan tanggung jawab orang tua kepada studi anak.

jangan hingga hanya sebab uang operasional sekolah telah digratiskan, lantas orang tua acuh juga santai kepada pemakaian belajar anaknya, katanya.

menurut dia, terkandung delapan standar yang disubsidi dengan dana pemerintah daerah sebesar rp170 ribu per siswa setiap bulan, dalam antaranya biaya standar kurikulum, standar proses yang meliputi model pelatihan guru mengenai dengan langkah mengajar yang baik, standar kelulusan, standar pendidik serta kependidikan, dan standar pembiayaan serta kegiatan evaluasi siswa.

di luar delapan standar tersebut merupakan kewajiban orang tua siswa, demikian adi.