kebanyakan masyarakat amerika serikat (as) menilai, ancaman paling besar kepada keamanan umum daripada tindakan membabi-buta daripada orang dalam negerinya dibanding teroris asing, itulah hasil jajak pendapat reuters/ipsos dua hari pasca-bom di maraton boston.
warga amerika serikat (as), sesuai hasil jajak aspirasi itu, terdorong lebih jangan sembarangan. apalagi, sebelumnya terjadi serangkaian angka penembakan selama gedung bioskop colorado, kuil sikh dalam wisconsin dan sekolah dasar connecticut.
ketika menjawab pertanyaan mengenai mana ancaman yang paling besar kepada penduduk as secara umum?, 56 responden menjawab kekerasan membabi-buta, semisal tembakan massal dan dilaksanakan dengan orang as.
berkaitan melalui pertanyaan tersebut, sebanyak 32 persen responden menjawab ancaman dari serangan teroris asing, sedangan 13 persen lainnya menilai ancaman kekerasan terkait masalah politik ataupun kekerasan melalui alasan keagamaan dengan penduduk as sendiri.
Informasi Lainnya:
hampir dua-pertiga responden yakin bahwa peristiwa seperti pada maraton boston dapat terjadi selama wilayahnya.
sekelompok kecil responden, 42 persen, menjawab kiranya insiden boston mencari mereka merupakan lebih takut ingin keselamatan diri sendiri dan keluarganya.
jajak pendapat tersebut berkaitan melalui dua bom meledak dalam gampat ditempuh garis finis lomba lari maraton pada boston dalam minggu (14/4), dan dinilai masyarakat as dijadikan serangan terburuk dalam bumi mereka pasca-ledakan yang meruntuhkan gedung pencakar langit world trade center (wtc) di new york dalam 11 september 2001.
tiga orang korban meninggal dunia, 176 cedera serta 10 pihak terpaksa diamputasi kaki mereka di ledakan bom di boston.
selain mencemaskan keamanandalam negerinya, warga as juga memberi tanggapan positif dan sulit pada pejabat-pejabat pilihan mereka.
buntut dari peristiwa boston, ada lebih dari dua pertiga responden dalam jajak masukan itu menyetujui langkah presiden barrack obama juga gubernur massachussetts, deval patrick, dalam menangani krisis keamanan.
pada saat dan sama, lebih daripada separuh suara menungkapkan cemas apabila pemboman semisal pada boston itu ingin mengarah selama pelanggaran atas hak-hak masyarakat as.
jajak pendapat tersebut digelar pada jaringan internet (internet) dalam 16 dan 17 april 2013, dan diikuti oleh 520 responden.
keabsahan jajak aspirasi itu diukur dengan membeli interval kredibilitas dan akurasi antara 4,9 persen.